“Ora lah! Ndaftare tok seng umum ae, soale nak seko Askes, obat seng diwenei biasane obat elek (Obat Generik .red), mengko aku ra mari-mari eneh.”
-----------------------------------------------------------
“Enggaklah. Daftar lewat yang umum saja, soalnya kalau lewat Askes, obat yang dikasih biasanya obat jelek (Obat Generik .red), nanti aku nggak sembuh-sembuh lagi.”
Begitulah kurang lebih jawaban Mbokde (bibi .red) -ku yang kala itu akan melakukan registrasi di sebuah rumah sakit. Sakit yang dideritanya sejak dua minggu lalu itu memang tak kunjung reda meski sudah beberapa strip tablet obat warung dihabiskannya. Dari itulah, ia kemudian memutuskan untuk memeriksakan penyakitnya itu di sebuah rumah sakit yang letaknya tak jauh dari rumahku. Sebagai keponakan yang baik, aku pun kemudian mengantarnya berobat di rumah sakit tersebut.
Aku memang sebelumnya menyarankan agar dia mendaftar melalui jalur khusus asuransi kesehatan, lantaran aku tahu, ia yang seorang guru PNS pastilah memiliki kartu Askes. Namun kenyataannya, ia tak menerima saran dari keponakannya yang masih lugu ini. hehe. Padahal sebetulnya, jika mbokde-ku mendaftar lewat Askes, biaya yang dikeluarkannya untuk berobat akan jauh lebih murah.
Ia enggan mendaftar melalui Askes alasannya tak lain karena obat yang biasanya diberikan pada pasien Askes adalah obat generik. Obat yang dianggapnya jelek, obat yang tak manjur, obat kelas dua, obat bantuan pemerintah, dan obat yang memiliki banyak kekurangan lainnya. Anggapan miring mbokde-ku terhadap obat generik ternyata juga saat ini masih berlaku di sebagian besar masyarakat kita (dan mungkin juga termasuk Anda). Padahal sebetulnya anggapan ini adalah anggapan yang benar-benar keliru.
Untuk membuktikan kekeliruan itu, mari simak sedikit pembahasan yang akan saya paparkan!
Untuk membuktikan kekeliruan itu, mari simak sedikit pembahasan yang akan saya paparkan!
Pertama, kita harus tahu, apa sich sebenarnya obat generik itu?
Dari beberapa referensi dan hasil tanya jawab pada seorang teman yang bekerja di bidang kesehatan, saya dapat menyimpulkan bahwa obat generik adalah jenis obat yang dapat diproduksi oleh semua pabrik farmasi berdasarkan suatu formula tanpa perlu membayarkan royalti kepada si empunya hak paten formula tersebut. Agak bingung ya? Contoh sederhananya begini. Untuk mendapatkan formula obat yang dapat menyembuhkan sebuah penyakit, tentu banyak biaya, tenaga, dan pikiran yang dikorbankan untuk menelitinya. Lalu, ketika formula obat dari suatu penyakit tersebut berhasil ditemukan, sang peneliti kemudian mendaftarkan hasil penelitiannya itu untuk memperoleh hak paten. Nah, obat yang diproduksi dari formula yang memiliki hak paten inilah yang dinamakan obat paten. Perusahaan atau badan lain yang ingin memproduksi obat dengan formula yang sama harus membayar semacam royalti kepada si empunya hak paten. Oleh karena itulah, obat jenis ini dijual dengan harga mahal.
Di Indonesia, hak paten dari suatu formula obat berdasarkan UU No. 14 Tahun 2001, hanya dibatasi hingga 20 tahun. Setelah lewat dari 20 tahun, hak patennya kemudian habis sehingga formula obat yang sebelumnya dipatenkan tersebut dapat digunakan oleh semua kalangan untuk memproduksi obat yang sama. Obat-obat inilah yang kemudian diberi nama obat generik. Dari sini jelas bahwa antara obat paten dan obat generik bahan pembuatnya sama. Betul tidak ?
Di kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan obat generik dalam dua tipe, yaitu:
Yang pertama adalah obat generik berlogo (OGB)
Obat generik berlogo adalah obat yang diedarkan tanpa menggunakan merk dagang khusus, karena penamaan produk obat generik berlogo disamakan dengan nama bahan yang terkandung di dalamnya. Contohnya adalah obat dengan merk dagang Amoxicillin yang juga mengandung bahan Amoxicillin. Obat generik berlogo biasanya dicirikan dengan adanya simbol atau logo generik di kemasannya seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Yang kedua adalah obat generik bermerk
Perbedaan antara obat generik berlogo dan obat generik bermerk hanya terletak pada penamaan merk produk yang tertera pada kemasan obatnya saja. Contoh sederhananya adalah jika obat berbahan Amoxicillin dari jenis obat generik berlogo tetap dijual dengan nama Amoxicillin, pada obat generik bermerk, Amoxicillin dijual dengan nama lain sesuai dengan dengan keinginan si perusahaan yang memproduksi obat tersebut.
Ke dua, mengapa ada obat generik ?
Obat generik sebetulnya sudah mulai ada sejak 24 tahun lalu. Tepatnya di tahun 1989, pemerintah republik ini melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 085/Menkes/Per/1989 memulai penggalakan program obat generik . Program yang dilatarbelakangi oleh tujuan memeratakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat ini dilakukan dengan memberikan alternatif obat dengan kualitas terjamin, harga terjangkau, dan ketersediaan cukup melalui keberadaan obat generik.
Ke tiga, mengapa harganya begitu murah?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan harga obat generik jauh lebih murah dibanding obat paten. Alasan-alasan tersebut antara lain:
1. Pabrik farmasi tidak mengeluarkan biaya untuk membayar royalti pada si empunya hak paten formula obat, sehingga biaya produksi obat lebih sedikit.
2. Obat generik diproduksi dalam skala besar, sehingga break event point sangat mudah dicapai oleh pabrik farmasi yang memproduksinya.
3. Biaya packing atau pengemasan lebih murah karena kemasan obat generik lebih sederhana.
4. Harga obat generik ditetapkan oleh Pemerintah.
Ke empat, bagaimana kualitas obat generik ?
Meski harganya lebih murah, obat generik memiliki kualitas dan fungsi yang sama persis dengan obat paten. Hal ini karena setiap obat generik pasti diuji bio-availibilitas dan bio-ekuivalensinya lebih dulu agar khasiatnya tetap setara dengan obat paten. Adapun dalam proses pembuatannya, produksi obat generik juga selalu diawasi agar tetap memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) seperti yang telah ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
Ke lima, apa untungnya menggunakan obat generik ?
Jelas? Dengan menggunakan obat generik, kita bisa tetap sehat meski dengan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit.
Ke enam, dimana kita dapat memperoleh obat generik ?
Obat generik bisa kita temukan di semua tempat fasilitas kesehatan seperti apotek, puskesmas, dan rumah sakit. Namun, biasanya obat generik tak akan ditawarkan pada Anda. Hal tersebut terjadi karena harga obat generik yang murah menyebabkan keuntungan yang diperoleh dari penjualannya lebih kecil jika dibandingkan penjualan obat paten. Oleh karena itu jangan ragu untuk meminta obat generik saja.
Kesimpulan
Nah, bagaimana? Sudah cukup paham kah Anda tentang obat generik? Jika memang masih ada hal yang tak terlalu dipahami, jangan Anda jadi pusing. Hehe. Intinya begini saja lah. Obat generik itu obat yang kualitasnya sama dengan obat paten, sama-sama bisa menyembuhkan, sama-sama bereaksi, sama-sama mengobati. Pepatah ono rupo ono rego atau harga menentukan kualitas tak berlaku di obat generik. Jadi, jangan ragu memilih obat generik .
1 komentar:
Agen Judi Online
Agen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor Bola KYRGYZSTAN VS YORDANIA 17 November 2015
Prediksi Pertandingan RUSIA VS KROASIA 17 November 2015
Prediksi Pertandingan GOIAS VS CORITIBA 19 November 2015
Prediksi FC LORIENT VS PARIS SAINT GERMAIN 21 November 2015
Posting Komentar