Minuman keras. Hahaha. Aku kadang tertawa sendiri kalau mendengar kata ini. Tertawa, bukan karena aku lagi mabuk-mabukan ya. Aku tertawa karena ingat kisah masa kecilku bersama botol minuman ini. Yah, dulu saat usiaku kira-kira masih 7 tahunan, aku dan teman-teman sebayaku di kampung sering mengumpulkan botol-botol minuman keras untuk kami tukarkan dengan mainan kesukaan kami ke tukang jualan mainan keliling. Seusia itu aku masih belum mengerti betul apa itu minuman keras. Awalnya, aku pikir minuman keras adalah minuman yang keras-keras seperti es balon yang biasa aku beli dari warung tetanggaku yang sudah punya kulkas.
Kami biasanya mengumpulkan botol minuman keras dari tempat yang malam harinya habis ada hajatan atau hiburan, seperti organ tunggal atau layar tancep. Semakin meriah acara hajatan, umumnya semakin banyak botol bekas minuman keras yang kami dapatkan dari tempat itu. Aku memang seusia itu tak tahu kalau botol yang ku kumpulkan itu adalah botol bekas minuman yang biasa diminum oleh tokoh-tokoh penjahat yang aku lihat di TV hitam putih milik Pak Haji. Yang ku tahu kala itu adalah aku harus bisa mengumpulkan botol kaca sebanyak-banyaknya agar bisa mendapatkan mobil-mobilan plastik keinginanku.
Kembali ke topik awal. Di kampungku, minuman keras memang selalu hadir di acara-acara hiburan hingga saat ini. Meski anak-anak muda kampungku sudah dilarang untuk menyentuh miras oleh pak ustadz dan warga kampung lainnya, mereka tak pernah menghiraukannya. Jadi, kadang sikap masa bodoh sering timbul dari warga yang melihat mereka menenggak minuman ini. Padahal, sebetulnya sering karena minuman keras, acara hiburan dikampungku berakhir rusuh bahkan beberapa kali pernah hingga menimbulkan korban jiwa. Mengerikan memang.
Kejadian di kampungku tadi sebetulnya hanya sebuah contoh kecil dari banyak masalah lain yang ditimbulkan oleh keberadaan miras. Kita mungkin sering mendengar beberapa kelompok anak muda yang tewas akibat menenggak minuman ini, atau kasus pembunuhan yang terjadi karena si pembunuh hilang akal sehatnya setelah minum minuman keras, dan masih banyak lagi. Aku sendiri sebenarnya tidak bisa berbuat banyak menghadapi kian membudayanya miras, terutama di kampungku. Paling-paling ya sekedar mengingatkan betapa berbahayanya miras pada kesehatan mereka yang hobinya minum. Itupun kadang aku jadi dimusuhi oleh mereka. Serba salah memang.
Nah dari situlah kemudian aku berpikir bahwa miras tak akan pernah hilang kalau hanya sekedar mengandalkan gerakan bawah. Miras tak akan pernah musnah dalam budaya masyarakat kita kalau pabrik yang memproduksinya tidak ditutup. Aku yakin semua lapisan masyarakat di negeri ini akan setuju dengan opsi tersebut. Yah, paling ada beberapa yang mungkin tidak sependapat seperti mereka yang memang hobinya mabuk, yang bekerja di pabrik miras, serta yang punya pabrik miras itu sendiri. Aku juga yakin kalau pabrik miras ditutup, tidak bakal ada lagi ormas yang mau mengacak-acak warung atau tidak ada lagi kasus pembunuhan akibat miras. Menutup pabrik miras atau bahasa entengnya menghilangkan miras dari peredaran sebetulnya bukan hal yang sulit bagi pemerintah. Masak iya minyak tanah yang semua orang butuhkan saja bisa dihilangkan, apalagi cuma sekedar miras. Ya to..? Sekarang tinggal bagaimana pemerintah, mau atau tidak bertindak tegas menutup pabrik miras, karena aku yakin semuanya akan mendukung tindakan tegas tersebut.
Sumber Gambar:
Gambar 1 pinjam dari blognya Mbak Nisa.
Gambar 2 pinjam dari blognya Mas Endru.
2 komentar:
kunbal nih. tulisannya menarik, :)
Sahabat Komunitas Pejuang #AntiMiras
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Dalam berbagai kesempatan dialog, diskusi dan pertemuan lainnya, kita sepakat untuk menjadikan Gerakan Nasional Anti Miras adalah sebuah Gerakan Massal Masyarakat atas kesadaran terhadap bahaya latent yang diakibatkan oleh minuman beralkohol (minol) dan minuman keras (miras), khususnya bagi Anak dan Remaja di bawah 21 tahun;
Sehubungan dengan itu, kita akan melaksanakan Traning for Trainers yg akan dipandu oleh teman2 dari @KomunitasSM dan @AntiMiras_ID , pada:
Hari/Tgl : Sabtu-Minggu 6-7 Juli 2013
Jam TFT : 08'00-17'00 wib
Tempat : Rumah Damai Indonesia
Jl H Saabun No20, Jatipadang, Margasatwa Pasar Minggu, Jakarta Selatan
kiranya Sahabat dapat mengirimkan minimal 2 orang calon peserta, yang terlebih dahulu akan diseleksi dari data yang diisi calon peserta melalui formulir:
http://www.mediafire.com/download/vb9pcdaiphf5p2k/FormPendaftaranTrainer.pdf
Keikut-sertaan Sahabat dalam upaya2 Gerakan Nasional Anti Miras, InsyaALLAH akan meningkatkan kesadaran semua stake holder terhadap bahaya minol dan miras, khususnya Pemerintah dalam mengendalikan penjualannya.
Training for Trainers Pejuang #AntiMiras - bhadiah HP Android Samsung Galaxy CHAT http://chirpstory.com/li/93088
#BlogPost Training for Trainers Pejuang #AntiMiras
http://antimiras.com/2013/07/training-for-trainers-pejuang-antimiras/
Salam Sehat #AntiMiras
@fahiraidris
Posting Komentar