Tanya Jawab mengenai Program Pengenalan Lapang di SMK Pertanian 3T

Posted On // Leave a Comment
Kesempatan kali ini saya akan mengkisahkan petualangan selama mencari sebongkah berlian pengalaman di pulau terbesar ke-3 di dunia, Kalimantan. Mungkin ini akan terlalu singkat untuk menuliskan cerita yang begitu banyak dan panjang selama 3 bulan berada di sana. Oleh karenanya, di tulisan ini saya hanya akan mengkisahkan poin-poinnya saja.


Saya akan membuat cerita ini seperti tanya jawab agar lebih mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Karena terus terang saya bukan seorang yang pandai berbasa-basi. Oh iya, maaf sebelumnya. Saya sedang tak ingin menggunakan bahasa baku atau formal ya. Jadi harap dimaklumi jika terkesan slenge’an. Hehe. Berikut, silakan disimak!

Tanya    Mengapa Anda ke Kalimantan?
Jawab    Saya jauh-jauh ke sana karena ada tugas negara (WOW!! Songong banget!). Ya tugas negara. Karena memang demikian sebetulnya. Tugas tersebut saya peroleh dari program beasiswa yang saya ikuti. Saat itu saya sedang melaksanakan Profesi Pendidikan Guru (PPG) di Universitas Negeri Jakarta dan ditugaskan untuk melaksanakan Program Pengenalan Lapang (PPL) mengajar di SMK Pertanian yang lokasinya ada di daerah dengan kategori 3T (Terdepan, Terpencil, danTerluar). Dan kebetulan di Pulau Kalimantan ini masih banyak SMK pertanian yang demikian.

Tanya    Bagaimana kesan Anda saat pertama kali menginjakan kaki di pulau yang memiliki nama lain Borneo ini?
Jawab    Jujur itu adalah perjalanan terjauh pertama saya (yang notabene orang rumahan) ke sana. Dan kesan pertama yang saya dapati adalah ternyata Kalimantan itu tak terlalu jauh ya dari Jakarta. Hanya dengan 2 jam menumpangi pesawat terbang saya sudah sampai di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (deket karena naik pesawat, coba naik odong-odong, bisa 4 tahun baru sampai, xixixi).
Selain itu, pertama kali sampai saya merasa suhu udara di sana lebih tinggi dibanding dengan Jakarta atau Lampung. Logika awam saya berkata mungkin ini karena saat itu saya berada tepat atau tak jauh dari garis katulistiwa (karepmu lek!).

Tanya    Bagaimana perjalanan Anda dari Balikpapan sampai di SMK Pertanian yang terletak di daerah 3T?
Jawab    Wah, dari perjalanan Balikpapan ke SMK Pertanian yang terletak di daerah 3T itulah saya menyadari, membuktikan, dan meyakini dengan yakin yang sebenar-benarnya (haqqulyaqin) bahwa Indonesia ini adalah memang benar-benar negara gemah ripah loh jinawi persis sama dengan yang diceritakan oleh KoesPloes dalam lagunya yang berjudul Kolam Susu. Apa pasal? Jadi begini, dari Balikpapan ke SMK tersebut saya menyaksikan berbagai hal yang belum pernah saya temui sebelumnya seperti hamparan hutan yang luas, kebun kelapa sawit yang berjuta-juta hektare, sungai-sungai yang besar dengan berbagai biota yang ada di dalamnya, dan banyak hal lain. Wah pokoknya saya menjadi teramat kagum dengan kekayaan negeri ini. Serius!!

Untuk rincian perjalanannya sebagai berikut:
Perjalanan dari Balikpapan ke sekolah tempat saya PPL membutuhkan waktu 15 jam dengan rincian Balikpapan-Kotabangun 8 jam mengendarai mobil, Kotabangun ke Kahala 3 jam menumpangi perahu kecil, Kahala- Desa Perdana, Kembang Janggut sekitar 3 jam menumpangi mobil.

Tanya    Oh iya, Anda PPL di Kalimantan sebelah mana ya?
Jawab    Saya PPL di SMK Negeri 1 Kota Bangun filial Kembang Janggut. Sekolah ini terletak di Desa Perdana, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Tanya    Bagaimana kesan pertama sampai di tempat yang tergolong 3T?
Jawab    Biasa saja. Ya mungkin karena keadaannya tak jauh beda dengan keadaan tempat tinggal saya di Lampung. Tak ada listrik, tak ada akses internet, jauh dari pasar, kampung yang sepi, jalan tanah yang penuh debu, dan sinyal HP yang tidak ada, bagi saya bukan merupakan hambatan untuk mengabdi dan ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (gayamu Lek!)

Tanya    Bagaimana kondisi sosial-kemasyarakatan dan penerimaan masyarakat pada kehadiran Anda?
Jawab    Terus terang saya disana diterima dengan baik oleh Bapak Kepala Desa Perdana yakni Bapak Kasmani. Beliau sangat luar biasa bagi saya dan saya sangat berterimakasih kepadanya atas segala kebaikan yang diberikan olehnya selama saya berada di sana.

Masyarakat disana pun menerima kami dengan baik. Masyarakat yang mayoritas bersuku Kutai dan sebagian kecil Dayak sangat terbuka pada kami. Sebelum ke Kalimantan kami beranggapan bahwa orang-orang di sana adalah orang-orang keras dan jahat. Tapi setelah menjalani hari-hari bersama mereka, saya menyadari bahwa anggapan tersebut adalah salah. Justru saya belajar banyak hal dari mereka. Saya belajar tentang arti keikhlasan, ketulusan, kesetiaan, dan cinta dari mereka. Pelajaran yang mungkin akan sangat jarang bisa didapatkan di kota-kota besar seperti Jakarta. Ini serius! (Los temen!)

Tanya    Bagaimana kesan pertama  Anda tiba di sekolah tempat PPL?
Jawab    Ini yang membuat saya miris. Di sebuah kabupaten terkaya di Indonesia ternyata masih ada sekolah dengan fasilitas yang saya golongkan ke dalam kategori memperihatinkan. Bagaimana tidak jangankan untuk sarana dan prasarana pembelajaran, untuk bangunan saja SMK tersebut masih menumpang. Tidak jarang anak-anak SMK disana harus duduk tanpa bangku dan meja.

Tanya    Bagaimana kegiatan belajar mengajar di kelas?
Jawab    Well, semuanya lancar aman terkendali. Saya mengajar dengan nyaman, dan nampaknya begitupun dengan anak-anak didik saya.

Tanya    Sejauh mana kegunaan ilmu pedagogik yang didapatkan selama workshop di LPTK Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Jawab    Wah tentu berguna sekali, banyak malah. Saya menerapkan berbagai metode pembelajaran yang nampaknya membuat anak-anak di sana lebih termotivasi ketika belajar.

Tanya    Bagaimana penerimaan kepala sekolah, guru, siswa, dan warga sekolah lainnya terhadap kehadiran Anda
Jawab    Semuanya tidak ada masalah. Kami selalu bekerja sama menciptakan suasana yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tanya    Apakah betah tinggal di sana?
Jawab    Hehehe, untuk 3 bulan saja sih bisa dikatakan betah.

Tanya    Jika diwajibkan untuk melanjutkan pengabdian di sana, apakah Anda bersedia?
Jawab    Jika memang itu yang terbaik, apapun akan saya lakukan demi bangsa ini (preet!).

Jadi begitulah cerita tentang pengalaman yang saya peroleh selama menjalani PPL di Pulau Kalimantan. Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai cerita ini, silakan di tanyakan melalui kontak saya pojok kanan atas blog ini.

Saya mohon maaf jika penyampaian cerita ini tak begitu menarik dan berkesan bagi Anda, karena sejujurnya saya bukanlah seorang yang pandai mengungkapkan isi pikiran saya ke dalam untaian kata. Sekian dari saya.

0 komentar: