Kawan, malam ini 4 September 2013 pukul 1:26 WITA, sungguh begitu sulit bagiku untuk memejamkan mataku yang semenjak kemarin malam memang tampak terlihat sayu. Dari dalam bilik papan rumah pak lurah ini, aku begitu terkesan dengan suara koloni jangkrik di luar sana yang sedari tadi menderik pasca hujan deras yang mengguyur bumi Kembang Janggut, Kutai Kartanegara. Hujan deras yang mengguyur sejak bakda maghrib tadi ternyata selain telah dapat membangunkan koloni jangkrik itu untuk bersegera kawin, juga telah mampu membangkitkan rasa rinduku pada kalian semua. Kalian yang saat ini mungkin tengah tertidur dengan pulasnya akibat seharian tadi bergelut dengan aktivitas belajar mengajar bersama murid-murid kalian.
Rasa rinduku pada kalian dikesempatan malam ini, ku rasa tak seperti rindu yang seperti biasa. Rasa rinduku kali ini kemudian ku pikir menjadi akan sangat disayangkan jika hanya terlewatkan begitu saja, hingga aku putuskan untuk menuangkannya pada sebuah catatan sederhana ini. Catatan yang bisa jadi akan membuat kalian tersedu dan sendu.
Kawan, sadarkah kalian sudah berapa lama kita bersama? Ya, memang sungguh 2 tahun saja belum genap. Tapi bagiku, bukan masalah lama atau barunya pertemuan kita, melainkan adalah seberapa banyaknya kenangan yang terukir dalam kehidupan pikiranku pasca menjalani status sebagai salah satu peserta sebuah program Kementerian Pendidikan Nasional, Program yang berjuluk PPGT SMK Kolaboratif, bersama kalian.
Alloh Subhanahu wa taa’la, Tuhan kita yang sungguh memiliki kuasa atas segala kehendak, atas dasar kesengajaan-Nya telah mempertemukan kita dalam sebuah kenyataan. Kita yang berasal dari latar belakang dan masa lalu yang berbeda atas ijabah-Nya kemudian dipersatukan dalam program ini. Mungkin atau pasti ku kira sebelumnya kalian tak menduga bisa kenal dengan ku atau kemudian menjadi sahabat antara satu dan lainnya. Bang Irul yang mungkin saat itu tengah sibuk mempresentasikan produk-produk pestisidanya di hadapan para petani, Mas Adi yang kala itu masih bergelut dengan roti-roti yang dijajakannya, Mas Arief yang mungkin tengah mengisi baglocknya dengan serbuk gergaji di usaha jamurnya, Mas Tono yang tengah sibuk mencari-cari lubang kecil di ban motor pelanggannya, Mbak Apri yang masih dalam perjalanan menuju Universitas Muhamaddiyah Metro, Rizqi yang tengah mempresentasikan laporan bulannya, Yoki yang tengah kepanasan mengawasi mandor-mandor di perusahaan tebunya, Mas Dian yang tengah memberi pengarahan ke buruh tambak udangnya, wahh dan masih banyak lagi.
Kawan, di awal pertemuan kita hingga saat ini, jujur aku katakan, aku sangat begitu terkesan oleh bagaimana jiwa-jiwa kalian yang berbeda latar belakang kemudian diketuk hingga akhirnya kalian memasrahkan jiwa dalam dunia pendidikan. Ke-pragmatis-an yang mungkin sempat menyelinap di relung-relung sanubari kalian saat dulu bekerja, kemudian berputar setengah lingkaran menjadi sebuah idealisme tingkat tinggi di dunia pendidikan.
Kalian yang tak lain adalah 29 orang-orang pilihan yang terpanggil untuk ikut serta ambil bagian dalam harapan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Sebuah Catatan untuk Perjalanan Kita PPGT SMK Kolaboratif Polinela-UNJ
Labels:
Pendidikan
1 komentar:
Wah SMK ya ...
salam kenal gan
follow blog saya ya ...
http://infoejaman.blogspot.com/
Posting Komentar