Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, apakah sampean-sampean pernah makan makanan yang namanya talas godog (mbote’, enti’)? Jika pernah, bagaimana rasanya? Enak bukan? Kalau enak berarti Anda punya bakat jadi orang susah. Wahaha. Kalau saya sih jujur sangat suka dengan penganan satu ini, karena selain mengenyangkan, citarasa khasnya itu memang pas di lidah saya (apa saya juga punya bakat jadi orang susah ya?). Kendatipun begitu, saya acap kali merasa tidak nyaman jika mengkonsumsi talas godog terlalu banyak. Ketidaknyamanan itu timbul dari perut saya yang sering merasa kembung dan seperti penuh dengan angin.
Saya juga nggak tau mengapa hal ini dapat terjadi pada saya, yang jelas dengan perut kembung itu, intensitas buang angin saya dapat meningkat dengan tajam. Kalau biasanya mungkin sejam hanya buang angin satu kali, setelah mengkonsumsi talas, saya pun bisa buang angin sampai 4 kali per-menit. Hehe. Selain intensitasnya yang meningkat, kualitas buang angin jika setelah mengkonsumsi talas godog juga akan semakin baik. Bukan hanya derajat kebauannya yang semakin tinggi, areal penyebarannyapun akan kian luas juga, ditambah kecepatan tempuh dari sumber kentut ke hidung penciumnya semakin tinggi (bisa mencapai 3 meter per detik). Ini nyata lho nggak saya buat-buat. Saya sudah membuktikannya. Kalau nggak percaya silakan dicoba sendiri. Ya Cuma sekedar itu sih yang saya mau tulis. Haha. Nggak penting ya? Yo wes karepmu :P
0 komentar:
Posting Komentar