Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini mungkin hanya mengenal Garut sebagai tempat Aceng industri kerajinan kulit, domba, atau dodol saja, karena memang istilah yang sering muncul dan begitu dikenal dari garut adalah Aceng Garut, domba Garut, atau dodol Garut. Padahal kabupaten yang pada tahun 2013 ini tengah berulang tahun ke 2 abad itu, menyimpan begitu banyak potensi wisata yang luar biasa indah (meski memang penataan dan pemberdayaannya masih sangat kurang). Saya bisa berbicara tentang Garut bukan berarti saya orang Garut, tetapi karena saya beberapa waktu ini merantau di sebuah kecamatan yang masuk dalam wilayah administrasi kabupaten yang kian santer dikenal pasca kisah kepala daerahnya beberapa waktu lalu.
Awalnya, saya mengira Garut hanya sebuah kabupaten kumuh yang tata kelola ruangnya amburadul (maklum karena memang topografi wilayahnya berbukit dan bergunung-gunung). Namun setelah hampir 1 bulan disini, saya kemudian menemukan sisi lain Garut yang tak diketahui banyak orang. Sisi lain yang masih asri, eksotis, dan wonderfull (Tukul Mode).
Tepatnya hari tadi (5 Mei 2013), saya mendaki sebuah gunung yang terletak di Kecamatan Karangpawitan (nama gunungnya saya tidak tahu). Yang jelas dipuncak gunung itu dikatakan ada sebuah situs yang bernilai sejarah tinggi. Selain itu, ada juga sebuah keajaiban kecil dunia, dan pemandangan alam yang selevel lebih tinggi dibanding gunung-gunung lain pada umumnya, serta banyak hal lain yang indah-indah dan tak dapat saya tuliskan semua disini.
1. Situs sejarah
Puncak gunung yang telah saya daki tadi dipercaya sebagai pusat kerajaan islam pertama yang ada di Pulau Jawa (meski kita mengenal Demak sebagai yang pertama). Disini ditemukan beberapa prasasti peninggalan kerajaan tersebut (meski saya tidak mengunjunginya). Selain itu ada makam (atau lebih tepatnya petilasan) ibu dari legenda tanah pasundan, Sangkuriang. Ya, betul, Dayang Sumbi. Selama ini mungkin kita tak tahu kalau tapak sejarah legenda itu masih ada di sini. Selain itu banyak juga petilasan-petilasan lain dari jaman itu.
2. Keajaiban kecil dunia
Ketika awal saya melihat ini, saya berpikir mengapa On the Spot Trans 7 tak memasukkan situs ini ke dalam 7 batu aneh dunia, hehe. Tak berlebihan memang jika saya katakan begitu. Kalau tak percaya, coba lihat foto yang saya jepret tadi siang dibawah ini. Ada 2 buah batu yang bertumpuk dan berdiri tegak meski keduanya tak menyatu. Hal ini tak mungkin terjadi selain karena kuasa Sang Maha Kuasa bukan? Dan yang pasti kita jarang, atau bahkan takkan pernah menemukan ini di tempat lain di negeri ini.
3. Pemandangan alam
Saya tak mau banyak bicara soal ini. Anda lihat saja fotonya dibawah ini.
Nah ketiga hal yang saya ceritakan tadi sebetulnya masih merupakan bagian kecil dari indahnya Garut. Masih banyak sekali hal lain yang belum saya ketahui serta situs-situs wisata lainnya yang belum sempat saya kunjung. Rencananya minggu depan saya akan berkunjung ke Situ Bagendit (yang kisahnya sering disiarkan di Indosiar) dan Gunung Piramida Garut (sebuah gunung yang didalamnya diketahui terdapat piramida yang usianya 5.000 tahun lebih tua dibandingkan piramida mesir).
Mungkin itu saja yang bisa saya tuliskan dalam posting malam hari ini. Jika ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf.
Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar